Sunday, March 18, 2012

Sendiri karena Allah, berdua pun karena Allah

Sendiri Karena Allah, Berdua pun Karena Allah

Sungguh aku tidak ingin berfikiran buruk tentangmu, tapi baikkah apa yang engkau lakukan selama ini?
Mengapa engkau bangga akan statusmu yang dianggap tidak normal itu?
Aku tidak ingin menghakimimu, aku ingin engkau sadar, apa yang engkau jalani itu salah. Tak ada didalam nash kau berhak melakukan itu.
Jika engkau mengejekku karena kesendirianku sekarang, maka aku sangat mengasihanimu atas dosa-dosamu yang semakin menggunung itu.
Saudaraku, ketahuilah itu bukan hal normal yang dilakukan oleh orang-orang sebaya kita. Jika engkau memiliki cinta maka arahkanlah pada hal-hal positif. Ya, aku jomblo karena pilihan jika engkau memang ingin mendengar itu dariku. Tapi satu hal, aku sangat menikmati hal ini. Yakinlah, insya Allah jika Allah memberikanku kesempatan maka aku pun akan berdua tetapi tidak sepertimu. Aku ingin seperti Aisyah r.ha yang menjadi orang terkasih manusia paling rupawan akhlaknya di dunia dan akhirat. Bukankah itu sebuah cita-cita yang mulia..?
Ya, aku tahu tidak akan ada lagi manusia maksum di muka bumi ini. Tapi percayalah, pendamping hidupmu adalah orang yang paling “PANTAS” dengan keadaanmu sekarang ini dan nanti.
Tidak ada yang tahu apakah perasaanmu itu akan bertahan lama atau sekejap nanti akan berubah. Allah-lah yang Maha Membolak-balikkan hati.
Maka berdoalah kepada Allah agar Ia mengistiqomahkan kita di jalanNya. Terkisah pernah ada seorang ‘saudarA’ yang mengirimiku sebait surat atas penegasanku untuk tidak keluar “jalur” dan tetap menjadikan Allah yang terbaik saat ini dan selamanya. Isinya adalah sebagai berikut.


Cinta Dalam Diam
Bila belum bersedia melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...
Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang,
Kau tak mau merosak kesucian dan penjagaan hatinya..

Karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..
Menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt pilihkan untukmu ...

Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali??
Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ....

Karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap pada-Nya??
Dan jika memang 'Cinta Dalam Diammu'  itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam ...
Jika dia memang bukan milikmu, Allah, melalui waktu akan menghapus 'Cinta Dalam Diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...
Biarkan 'Cinta Dalam Diammu'  itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahsia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...
Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan...
Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba...mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya...
Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allahmaka ia pun berhilir hanya kepada Allah..
" Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah ." (QS. Adz Dzariyat:49)
" Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. " (QS. An Nuur: 32)
" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. "  (QS. Ar-Ruum:21)
Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk mata maka bersabarlah... berdo'alah... berpuasalah...
" Wahai kaum pemuda, siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu memelihara mata, dan memelihara kemaluan, maka bila diantara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, karena ssungguhnya puasa tersebut sebagai penahannya " (Hadist) "
" Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. " (QS. Al Israa' :32)

Cukup cintai ia dalam diam...
bukan karena membenci hadirnya.. .tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia... tapi meraih surga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya.. .tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..

Cukup cintai ia dari kejauhan...
karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaan karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan karena hadirmu mungkin saja akan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga...

Cukup cintai ia dengan kesederhanaan...
memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan...

Maka cintailah ia dengan keikhlasan...
karena tentu kisah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib diingini oleh hati... tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi...?
"...boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. " (QS. AlBaqarah:216) "
" Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)" (QS.An Nuur:26) "

Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan...
karena tiada yang tahu rencana Tuhan... mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan... serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya...
" Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. " (Umar bin Khattab ra.)


Ya, cintai dia dalam diam. Berdoalah kepada Allah agar Ia menjadikan pendamping hidupmu atau orang yang akan menjadi pendampingmu itu adalah orang terbaik pilihanNya.

Semoga…


»»  READMORE...

Selamat Datang Duhai Kawanku


Ukhti, apa kabarmu disana? Sehatkah engkau? Bagaimana kabar keluargamu? Apakah keuanganmu lancar? Mungkin sederet pertanyaan yang tiada habisnya akan meluncur dariku, sungguh aku sangat merindukanmu ukhti. Hadirmu ditengah-tengah hariku seperti air salju yang sangat menyejukkan. Ademm… Selamat datang saudariku, selamat menyambut amanah baru.. Mari kita bergenggam tangan, sungguh aku tak ingin melepasmu lagi hingga pada saatnya nanti, Ia, sang pemilik Hati yang akan mengambilku darimu. Begitu banyak masalah mewarnai langkah kita, tapi insya Allah Ia juga menawarkan solusi cantik atas setiap permasalahan kita. Jalan ini tak berujung. Kita belum sampai. Ya, engkau akan setia bersamaku. Tetaplah disampingku. Jangan pergi lagi.. Hilangkan gundah gulana dihatimu, aku bersamamu. Allah bersama kita.. Semangat saudariku… Untuk orang yang tak pernah lelah berjuang menyeimbangkan segala hal… Padamu saudariku pilihan Allah… 


»»  READMORE...

Inilah Aku. . .

Maafkanku Cinta,,,,



Pilu, sungguh riuh mengalun di hatiku
Saat linangan bening itu menyeruak di pelupuk matamu
Bagaikan mata pisau yang menghujam ditubuhku
Wajah sendu itu pun mengeriput membelah atmosfer mudamu
Tak tahan dimakan zaman
Malaikatku, Aku sangat menyayangimu
To: orang terkasih yang tak pernah padam kasih sayangnya

Sebait kata itu meluncur dari diriku yang lain untuk memperingati sembuhnya diriku setelah hampir menghadapi maut setengah dasawarsa yang lalu. Ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, optimalisasi otak kanan dan kiri yang harus seimbang. Alhamdulillah, otak kananku mulai aktif kembali setelah menjalani terapi. Kisah ini bermula Kamis, 22 Februari 2007 adalah hari pertamaku opname di Rumah Sakit Haji Medan. Saat itu aku masih dibangku Aliyah. Ntah apa yang pernah ku lakukan, penyakit itu mengunjungiku dan hampir membawaku pergi bersamanya ke negeri yang lain. Ya, sepekan pertama tak ada dokter yang mampu mendiagnosa dengan benar sehingga mereka pun membawaku ke ruang CT scan. Ketika engkau mendorong kursi rodaku “untuk sekedar melihat keluar” katamu, tapi akhirnya aku mengetahui arah tujuanmu. Ayah, ruangan itu sangat dingin sehingga kurasakan peralatan canggih itu membeku, sungguh menyentakku. Dengan pakaian rumah sakit itu engkau melihatku dari jauh, hanya pegawai lab itu yang berani menghampiriku dan memberi perintah agar aku berbaring dirongga perut alat canggih itu. Sesaat kemudian ia mulai berputar dengan banyak cahaya yang menyilaukan. Ya, alat itu yang akan mendeteksi apa penyakitku yang sebenarnya. Mengagumkan.. Mengerikan…


To be continued..
»»  READMORE...
Menjadi Secantik Aisyah r.ha © 2008 Por *Templates para Você*